5.1 Mengidentifikasi jenis-jenis gaya, penjumlahan
gaya dan pengaruhnya pada suatu benda yang dikenai gaya
5.2 Menerapkan hukum Newton untuk menjelaskan
berbagai peristiwa dalam kehidupan sehari-hari
5.3 Menjelaskan hubungan bentuk energi dan
perubahannya, prinsip “usaha dan energi” serta penerapannya dalam kehidupan
sehari-hari
5.4 Melakukan percobaan tentang pesawat sederhana
dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari
5.5 Menyelidiki tekanan pada benda padat, cair,
dan gas serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
·
Melukiskan penjumlahan gaya dan selisih
gaya-gaya segaris baik yang searah maupun berlawanan.
·
Membedakan besar gaya gesekan pada berbagai
permukaan yang berbeda kekasarannya yaitu pada permukaan benda yang licin, agak
kasar, dan kasar
·
Menunjukkan beberapa contoh adanya gaya gesekan
yang menguntungkan dan gaya gesekan yang merugikan
1.
Menjelaskan pengertian gaya.
2.
Menyebutkan macam-macam gaya.
3.
Membedakan gaya sentuh dan gaya tak sentuh.
4. Menyebutkan beberapa contoh gaya sentuh dan
gaya tak sentuh.
5.
Mengamati perubahan yang ditimbulkan gaya.
6.
Menuliskan diagram vektor untuk menggambarkan gaya.
7.
Menjelaskan pengertian resultan gaya.
8.
Menentukan resultan gaya-gaya yang searah.
9.
Menentukan resultan gaya-gaya yang berlawanan arah.
10. Menentukan
resultan gaya berbentuk sudut.
11. Menjelaskan
pengertian keseimbangan.
12. Menjelaskan syarat terjadinya keseimbangan.
Model pembelajaran yaitu Direct Instruction (DI) dan Cooperative Learning. Direct Instruction (DI) atau Pembelajaran langsung bertujuan mengembangkan penguasaan pengetahuan/ketrampilan
melalui penyajian langsung oleh guru. Kegiatan pembelajaran dilaksanakan dengan
langkah-langkah kegiatan guru sebagai berikut:
1.
Menyampaikan tujuan dan mempersiapkan siswa;
2.
Mendemonstrasikan pengetahuan atau keterampilan;
3.
Membimbing siswa berlatih menerapkan
pengetahuan/ketrampilan;
4.
Mengecek pemahaman dan memberikan umpan balik;
5.
Memberikan kesempatan untuk pelatihan lanjutan dan
penerapan.
Kemudian Cooperative Learning atau Pembelajaran Kooperatif memanfaatkan
kelompok-kelompok kecil siswa yang bekerja bersama untuk mencapai sasaran
belajar, dan memungkinkan siswa memaksimalkan proses belajar satu sama lain.
Kegiatan pembelajaran dilaksanakan dengan teknik-teknik antara lain sebagai
berikut:
1.
Teknik Sebaran Prestasi (Student Teams-Achievement
Division): Siswa berkelompok mengerjakan soal latihan dalam lembar kerja.
Tiap kelompok terdiri dari 4 atau 5 orang, yang terdiri dari seorang
berkemampuan rendah, seorang berkemampuan tinggi, dan sisanya berkemampuan
sedang. Setelah semua kelompok selesai bekerja, guru memberi kunci jawaban soal
dan meminta diminta memeriksa hasil kerja. Kemudian guru mengadakan ulangan/kuis.
2.
Teknik Susun Gabung (Jigsaw): Dalam kelompok,
tiap-tiap siswa mempelajari satu bagian materi pelajaran dan kemudian
menjelaskan bagian itu kepada semua anggota kelompok. Kemudian guru mengadakan
ulangan/kuis.
3.
Teknik Penyelidikan Berkelompok (Group Investigation):
Tiap-tiap kelompok mempelajari satu bagian materi pelajaran dan kemudian
menjelaskan bagian itu kepada semua siswa di kelas.
4.
Teknik Cari Pasangan: Tiap siswa di kelas memperoleh 1
lembar kartu. Tiap kartu berisi 1 bagian materi pelajaran. Kemudian mereka
harus mencari siswa-siswa pemegang kartu yang isinya berkaitan dengan isi
kartunya. Para siswa yang isi kartunya berkaitan lalu berkelompok dan
mendiskusikan keseluruhan materi.
5.
Teknik Tukar Pasangan: Siswa berkelompok mengerjakan
soal latihan dalam lembar kerja. Kemudian mereka berganti pasangan kelompok,
dan mendiskusikan hasil kerja dari kelompok semula.
Karakter siswa yang diharapkan dalam pertemuan
pertama ini, antara lain: disiplin
( discipline ), rasa hormat dan
perhatian ( respect ), tekun ( diligence ), tanggung jawab ( responsibility ), dan ketelitian ( carefulness)
Model pembelajaran yaitu Direct Instruction (DI) dan Cooperative Learning. Direct Instruction (DI) atau Pembelajaran langsung bertujuan mengembangkan penguasaan pengetahuan/ketrampilan
melalui penyajian langsung oleh guru. Kegiatan pembelajaran dilaksanakan dengan
langkah-langkah kegiatan guru sebagai berikut:
1.
Menyampaikan tujuan dan mempersiapkan siswa;
2.
Mendemonstrasikan pengetahuan atau keterampilan;
3.
Membimbing siswa berlatih menerapkan
pengetahuan/ketrampilan;
4.
Mengecek pemahaman dan memberikan umpan balik;
5.
Memberikan kesempatan untuk pelatihan lanjutan dan
penerapan.
Kemudian Cooperative Learning atau Pembelajaran Kooperatif memanfaatkan
kelompok-kelompok kecil siswa yang bekerja bersama untuk mencapai sasaran
belajar, dan memungkinkan siswa memaksimalkan proses belajar satu sama lain.
Kegiatan pembelajaran dilaksanakan dengan teknik-teknik antara lain sebagai
berikut:
1.
Teknik Sebaran Prestasi (Student Teams-Achievement
Division): Siswa berkelompok mengerjakan soal latihan dalam lembar kerja.
Tiap kelompok terdiri dari 4 atau 5 orang, yang terdiri dari seorang
berkemampuan rendah, seorang berkemampuan tinggi, dan sisanya berkemampuan
sedang. Setelah semua kelompok selesai bekerja, guru memberi kunci jawaban soal
dan meminta diminta memeriksa hasil kerja. Kemudian guru mengadakan
ulangan/kuis.
2.
Teknik Susun Gabung (Jigsaw): Dalam kelompok,
tiap-tiap siswa mempelajari satu bagian materi pelajaran dan kemudian
menjelaskan bagian itu kepada semua anggota kelompok. Kemudian guru mengadakan
ulangan/kuis.
3.
Teknik Penyelidikan Berkelompok (Group Investigation):
Tiap-tiap kelompok mempelajari satu bagian materi pelajaran dan kemudian menjelaskan
bagian itu kepada semua siswa di kelas.
4.
Teknik Cari Pasangan: Tiap siswa di kelas memperoleh 1
lembar kartu. Tiap kartu berisi 1 bagian materi pelajaran. Kemudian mereka
harus mencari siswa-siswa pemegang kartu yang isinya berkaitan dengan isi
kartunya. Para siswa yang isi kartunya berkaitan lalu berkelompok dan
mendiskusikan keseluruhan materi.
5.
Teknik Tukar Pasangan: Siswa berkelompok mengerjakan
soal latihan dalam lembar kerja. Kemudian mereka berganti pasangan kelompok,
dan mendiskusikan hasil kerja dari kelompok semula.
Media pembelajaran yang digunakan diantaranya, papan tulis,
spidol, dan proyektor. Sedangkan sumber belajar yang dapat digunakan yaitu buku
siswa, lks, dan internet. Karakter siswa yang
diharapkan dalam pertemuan pertama ini, antara lain: disiplin
( discipline ), rasa hormat dan
perhatian ( respect ), tekun ( diligence ), tanggung jawab ( responsibility
), dan ketelitian ( carefulness).
1.
Apersepsi menggunakan bola
·
Guru meminta satu orang siswa untuk maju kedepan
·
Siswa diminta untuk meletakkan bola dilintai
tanpa ditendang
·
Guru meminta siswa untuk memperhatikan bola
·
Siswa diminta untuk menendang bola secara
perlahan
·
Guru meminta siswa untuk memperhatikan bola
2.
Apersepsi menggunakan lilin mainan
·
Setelah melakukan apersepsi menggunakan bola
·
Guru memberikan sebuah lilin mainan kepada siswa
·
Siswa tersebut diminta untuk mengubah-ubah lilin
mainan tersebut dengan bentuk yang berbeda-beda
·
Guru meminta dua orang siswa untuk maju kedepan
·
Satu orang siswa diminta untuk naik keatas
meja/kursi
·
Satu orang siswa diminta untuk mendorong
meja/kursi
·
Siswa lainnya diminta untuk memperhatikan siswa
yang berada diatas meja/kursi ketika meja/kursi didorong
·
Siswa diminta untuk menarik meja/kursi
·
Siswa lainnya diminta untuk memperhatikan siswa
yang berada diatas meja/kursi ketika meja/kursi ditarik
a)
Pengertian Gaya
b)
Kategori pada Gaya
1.
Gaya Sentuh
2.
Gaya tak sentuh
c)
Macam-macam Gaya
1.
Gaya Magnet
2.
Gaya Listrik Statis
3.
Gaya Berat
Gaya berat merupakan gaya gravitasi yang bekerja pada suatu benda.
4.
Gaya Otot
Gaya otot adalah kekuatan yang dimiliki oleh otot manusia. Gaya otot
terjadai apabila seseorang mengangkat benda atau ketika berolahraga maka otot
dalam tubuh akan semakin bertambah besar.dan kuat.
5.
Gaya Grativasi Bumi
Gaya grativasi
bumi adalah kekuatan bumi untuk menarik benda lain ke bawah. Sebagai contoh ketika kita melempar benda ke atas maka benda
tersebut akan kembali lagi ke bawah dengan adanya gaya grativasi.
6.
Gaya Pegas
7.
Gaya Normal
8.
Gaya Gesek
d)
Reduksi
Didaktif
a)
Hukum I Newton
b)
Hukum II Newton
c)
Hukum III Newton
d)
Reduksi Didaktik
1.
Partikularisasi
2. Penggunaan
Penjelasan Berupa Gambar, Simbol Seketsa dan Percobaan
3.
Penggunaan Tingkat Perkembangan Sejarah
1.
Guru hendaknya lebih teliti dalam menyampaikan materi
kepada siswa
2.
Guru lebih menguasai materi yang akan disampaikan
kepada siswa
1.
Menggunakan media bola sepak, lilin mainan, meja dan
kursi. Pada konsep aplikasi ini siswa bias membuktikan konsep pengaruh gaya
pada sebuah benda atau zat. Saat siswa menendang bola, diharapkan ia mampu
mengetahui salah satu pengaruh gaya pada benda yaitu berubahnya posisi. Saat
siswa diminta memainkan lilin mainan, diharapkan siswa mampu mengetahui salah
satu pengaruh gaya pada benda yaitu berubah bentuk. Dari aplikasi ini
diharapkan siswa mampu menyimpulkan konsep dasar gaya yaitu, gaya dapat
mengubah posisi dan mengubah bentuk
2.
Menggunakan sebuah meja yang di dorong oleh dua orang
yang berbeda. Pada percobaan ini, siswa diharapkan mampu mengetahui konsep
resultan gaya. Percobaan pertama, dua orang siswa diminta mendorong meja pada
arah yang sama. Pada percobaan kedua, siswa di minta untuk memendorong meja,
salah satu orang disisi yang lain, dan satu lagi di sisi lainnya Pada Percobaan Konsep yang diharapkan di
tangkap oleh siswa adalah adalah apabila gaya searah maka resultan gaya nya
ditambah. Begitun gaya yang berlawanan arah maka resultan gaya nya di cari
nilai selisiih antara keduanya.